Selasa, 18 Agustus 2009

Kesetiaan..


wednesday march, 11 2009

Kesetiaan..
Cinta seharusnya berdiri diatas kesetiaan. Jadi bukan karena fisik semata atau bahkan materi. Seseorang membutuhkan pasangan bukan karena strata hidup, materi dan lain-lain. Tetapi atas kesetiaan, pengorbanan, saling mengisi, dan menerima apa adanya.

Kata Baim, “melindungimu” (dinyanyikan feat artika sari dewi, istrinya)
Aku kan disini selalu bersamamu
Walau segala halangan datang menghampirimu
Aku, melindungimu…..
Tetaplah menjadi seperti dirimu,
Seperti dulu lagi, canda tawa dihidupmu
Apapun cobaan dan rintangan
Akan kita lewati mudah…
Jika kamu bersama aku….
(Baim feat Artika)

Ingatlah ketika pasangan kita itu rapuh, sedang dilanda kesedihan. Atau bahkan disaat ia sakit terbaring tak berdaya, lebih jauh lagi ketika ia mulai rapuh dan tua. Disaat-saat seperti itulah kesetiaan dan peran kita diuji.
Rumah tangga itu seumur hidup. Bukan kesenangan 3-10 tahun. Tapi lebih jangka panjang. Berpuluh-puluh tahun kedepan. Bahkan Jika kita pukul rata umur manusia 60 tahunan, maka 2/3 umur kita akan dihabiskan bersama pasangan kita.
Seperti ketika dunia menyaksikan tragedi cinta Puteri Diana dan Pangeran Charles. Dua setengah milyar manusia menyaksikan pemakamannya di televisi. Semua sedih. Semua menangis. Puteri yang pernah menjadi trendsetter kecantikan dunia dekade 80-an itu rasanya terlalu cantik untuk disia-siakan oleh sang pangeran. Apalagi Camila Parker yang menjadi kekasih gelap sang pangeran saat itu, secara fisik sangat tidak sebanding dengan Diana. Tapi tidak ada yang secara obyektif mau bertanya ketika itu.
Kenapa akhirnya Charles lebih memilih Camila, perempuan sederhana, tidak bisa dibilang cantik, dan lebih tua ketimbang Diana, gadis cantik berwajah boneka itu? Jawaban Charles mungkin memang terlalu sederhana. Tapi itu fakta, “Karena saya lebih bisa bicara dengan Camila.”
Kekuatan budi memang bertahan lebih lama. Tapi pesona fisik justru terkembang di tahun-tahun awal pernikahan. Karena itu ia menentukan. Begitu masa uji cinta selesai, biasanya lima sampai sepuluh tahun, kekuatan budi akhirnya yang menentukan sukses tidaknya sebuah hubungan jangka panjang. Dampak gelombang magnetik fisik berkurang Bukan karena kecantikan atau ketampanan berkurang. atau hilang bersama waktu.
Seperti hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim, kurang lebih intinya adalah : Pilihlah wanita yang akan dijadikan Istrimu karena 4 hal , kekayaan, strata social (keturunan), Kecantikan, dan agama. Nikahilah wanita tersebut karena agamanya, maka kamu akan beruntung.
Jadi intinya 4 hal itu UTAMA, baik Cantik, Kaya, Keturunan/Strata Sosial baik dan Agamanya. UTAMA tapi bukan Segala-galanya. Karena predikat SEGALA-GALANYA hanya AGAMA lah yang berhak menyandang. Dan hubungannya nanti dengan Baik Budi, dan sifat2 baik yang dimiliki wanita tersebut.
Wanita “baik-baik” pun menilai perjuangan dan kesungguh-sungguhan seorang lelaki bukan hanya karena harta, strata social dan ketampanan. Tetapi juga melihat ketulusan dan kesetiaan. Akankah lelaki itu setia kepadanya disaat suka dan duka, ketika ia butuh sokongan, akankah ia ada disisinya, sampai ketika ia rapuh dan tua… Akankah lelaki itu setia disisinya. Begitu juga sebaliknya laki-laki.
Dan muara dari semua itu adalah KEBAHAGIAAN / HAPPINESS

Jadi teringat kata-kata bijak :
“Belajarlah dari kesalahan orang lain, karena untuk menjadi sukses tidak akan cukup umurmu untuk mengulangi semua kesalahan yang sama”

09:19 am